Melalui grup WA kelas, pak guru Haikal membuka materi pelajaran dengan membagikan sebuah gambar melalui tautan aplikasi Padlet.
Pak Guru: “Anak – anak coba kalian amati
gambar yang bapak bagi tadi ”.
“Dari gambar
tersebut, silahkan kalian beri komentar, apa yang kalian lihat dari gambar tersebut dengan cara mengklik tanda
+
di pojok bawah buku virtual kalian.”
Pak guru menamakan padlet sebagai papan
tulis virtual nya, sedangkan untuk siswanya pak guru menyebutnya buku tulis
virtual.
Pak Guru: “Silahkan siapa yang mau memberi
komentarnya lebih dulu.”
Ade: “Orang lagi pada nonton pertandingan
bola, pak.”
Nancy: “Nenek – nenek di antara orang –
orang muda.”
Abdul: “Netizen yang pada sibuk selfie pak.”
Pak Guru: “Bagus. Ayo siapa lagi yang mau kasih komentar? Coba
kalian perhatikan nenek yang berdiri paling depan, bedakan dengan orang
disekitarnya.
Siti: “Nenek gak bawa HP, sedangkan orang
disekitarnya pada foto – foto pake HP, pak.”
Ujang: “Orang – orang yang sedang menikmati sebuah momen dan
merekamnya dengan HP mereka.”
Mona: “Menurut saya diantara orang – orang itu, Cuma nenek yang sedang
menikmati sebuah momen yang sedang terjadi.”
Pak Guru: “Kenapa begitu? Kenapa cuman nenek?
Siti: “Karena nenek gak sibuk dengan HP nya, pak”.
Ujang: “Tapi kan klo kita rekam atau foto nanti kita save, terus
nanti bisa kita nikmatin momen itu. Iya kan, Pak?.”
Pak Guru: “Semuanya bisa benar. Tapi coba kita tanya teman –
teman yang lain. Dari gambar diatas, siapakah yang sedang menikmati momen yang
dilihatnya, apakah nenek atau orang – orang dengan HP nya?. Beri alasannya juga
ya.
#Day6AISEIWritingChallange
Waahh cara belajar efektif .. deeply learning kata Prof Eko.
BalasHapusIya bu
HapusNenek itu mau ngasih pesan, jangan mau kalah sama umur. Usia boleh tua tapi semangat tetap muda
BalasHapusIya itu nenek lagi liat apa ya Bu hehe saya jadi ikut kepo . .
BalasHapusMenarik pembelajarannya, memancing rasa ingin tahu siswa...
Menggali critical thinking siswa bu
Hapus