Dalam dua hari dapat kuselesaikan naskah antologiku. Awalnya tidak menyangka saya akan dapat secepat itu menyelesaiakannya, mungkin ini yang dinamakan niat, komitmen untuk bisa menyelesaikan sebuah tawaran besar bagi saya, abaikan dulu tentang isinya apakah bagus atau jelek, karena saat ini saya anggap itu hanya dua penilaian relatif manusia.
Dua hari sebelumnya, saat saya membuat resume sebuah seminar nasional, saya menuliskan nama seorang penulis, kebetulan juga sahabat maya di salah satu komunitas tempat saya bergabung belajar menulis, Ibu Rita Wati. Saya berniat ingin melakukan chat WA pribadi kepada beliau, tentang buku antologi beliau berikutnya. Namun belum sempat saya jalankan niat tersebut, saya mendapatkan chat WA dari sahabat ku itu, beliau mengajak saya untuk bergabung menulis buku antologi, hanya saja beliau minta maaf karena harus diselesaikan selama tiga hari mengingat deadline dengan penerbit. Karena sebenarnya penulisan buku antologi ini sudah berjalan hampir sebulan, tapi mungkin info tersebut terlewat oleh saya. Tanpa fikir panjang, saya menyanggupi ajakan sahabat ku itu.
Pucuk dicinta ulampun tiba ….Apa yang diinginkan dapat terwujud.
Sayapun menantikan terbitnya buku "Senandung Guru", sebuah buku antologi tentang bakti guru untuk negeri, ditulis berdasarkan pengalaman pribadi bapak/ibu guru.
#Day25AISEIWritingChallange
Penulis cepat. Hebat, Bu.
BalasHapusLagi sok hebat nulis cepet krn kepepet pak😁
HapusApabila ada semangat dan nekad disitu ada jalan
BalasHapusIya pak..the power of nekad😁
HapusMantap...
BalasHapus😁
HapusTulisan ekspresss
BalasHapusDitunggu buku antologinya Bu
😁 iya pak. Terimakasih sdh mampir
HapusKereeen Bu... .
BalasHapusTerimakasih bu
Hapusyess, keren penyebaran virus literasi
BalasHapusSaya terinfeksi virus literasinya😊
Hapus