Bagi sebagian yang tinggal dipinggiran kota, meskipun tempat tinggalnya dikampung agak sulit untuk menemukan lahan persawahan. Begitupun halnya dengan saya yang tinggal dikampung tapi tembok sebelah sudah masuk ke wilayah kota. Alhasil yang terhampar hanyalah lahan yang ditumbuhi dengan beton – beton perumahan elit, perkantoran, bahkan apartemen.
Tapi kalau cuman untuk mengobati rasa kangen persawahan, kita bisa kok mengobati kerinduan dengan menghadirkan sawah yang hijau, yang bisa dinikmati di salahsatu meja dan bisa juga sebagai tanaman hias indoor murah tapi unik.
Yang perlu disiapkan antara lain:
1. Siapkan sejumput biji padi.
Bisa dibeli di tukang pakan ternak ayam, burung, atau ungags lainnya. Dengan uang hanya Rp. 2000; sudah dapat banyak
2. Siapkan beberapa lembar tissue/kapas/kertas/koran
3. Aneka Pot tanpa lubang drainase atau bisa juga beberapa mangkok, gelas atau cangkir lucu/unik/tidak terpakai, yang kita miliki
Caranya:
Setelah kita menyiapkan pot/mangkok/gelas/cangkir, masukan tissue/kapas/kertas/Koran kemudian basahi dengan air jangan sampai tergenang cukup basah dan becek, terakhir sebarkan biji padi merata ke dalamnya. Setelah dua hari kita bisa melihat padi berkecambah, jadi jaga jangan sampai kering dengan cara sesekali membasahinya. Dalam seminggu kita bisa melihat sawah di pot tumbuh dengan segarnya.
Sawah dalam pot hanya akan bertahan kurang lebih satu bulan. Cukuplah untuk mengobati rindu dengan hijaunya sawah. Tapi jika masih kangen bisa dilanjut atau diulangi menanam padinya.
Selain padi kita juga bisa menanam milet, jewawut, haver/oat, pokoknya yang biasa dipakai untuk makanan burung.
Unik, bukan? Bisa buat feed di Instagram juga.
Selamat Mencoba.
#Day24AISEIWritingChallange
Wah keren, saya mau coba nanti, trmksh Bu.. .
BalasHapus