Tanganku kurasakan seperti gemetar …
Dan untuk kedua kali nya aku hapus alamat surel tersebut.
Kembali aku tanya kepada diriku,
“Yakin?”,
“Let it be”.
“Kalau ada yang bilang jelek, gimana?”,
“Biarin, gak apa – apa”.
Pertanyaan - jawaban, pertanyaan – jawaban, bergantian ditanyakan diriku kepada diriku sendiri.
Ya itulah kejadian dua hari lalu, saat kumantapkan hati untuk mengirimkan naskah pertamaku untuk buku antologi yang bertemakan “Pahlawan dalam Hidupku”.
It’s like, a dream come true… kataku berbisik pada diriku sendiri.
Meskipun hanya sebuah buku antologi, bukan buku solo, namun rasa bahagia membuncah di dada ku, rasa yang tidak hanya karena nantinya namaku akan ada bersama dengan para penulis hebat, namun karena aku juga dapat menuliskan figure pahlawan yang sangat ku kagumi.
Walau masih banyak yang belum dapat ku ungkapkan tentang keseluruhan sosok pahlawanku, setidaknya aku sudah mewariskan kisahnya kepada anak dan cucu ku kelak, melalui sebuah buku, buku antologi.
Tak sabar aku menunggu terbitnya buku antologi pertamaku.
#Day21AISEIWritingChallange
Semangat terus bu Sri.. Semoga buku antologi menjadi lecutan semangat untuk mengupgrade diri
BalasHapusTerimakasih supportnya bu
HapusSemangaaaat bu....
BalasHapusSaya juga ikutan di buku antalogi ini...
hehehehehe
Iya pak..gak sabar juga baca sosok pahlawan dr teman yg lain😁
BalasHapus